Mengapa PHPMaker Bisa Menghemat Waktu Pengembangan Hingga 80%?

Web Developer mana yang sekarang tidak kenal dengan PHPMaker. Jika Anda salah seorang Web Developer yang belum tahu apa itu PHPMaker, berarti Anda termasuk orang yang kurang gaul. Mengapa? Karena PHPMaker versi 1 sudah ada sejak tanggal 31 Oktober 2002. Sekarang sudah tahun 2015, dan versi 11. Itu artinya, PHPMaker sudah lama eksis di dunia Web Development, dan membantu banyak Web Developer selama 13 tahun lebih.

Anda bisa melihat catatan perubahan (change log) sejak versi 1 sampai versi 11 (versi terakhir saat artikel ini saya tulis) melalui file history.txt yang terdapat di dalam folder tujuan instalasi PHPMaker Anda. Dari catatan perubahan tersebut, bisa disimpulkan betapa seriusnya PHPMaker dibangun dan dikembangkan dari masa ke masa, sampai dengan versi terakhir saat ini.

Dalam beberapa tulisan saya sebelum ini, sudah sering saya sebutkan bahwa PHPMaker bukanlah sekedar tools PHP Code Generator saja. PHPMaker memang jauh lebih dari itu, karena dia sudah memiliki PHP Framework, CSS Framework, dan Javascript Framework. PHPMaker juga memungkinkan Web Developer mengimplementasikan proses bisnisnya sendiri hanya dengan cara menambahkan sedikit kode saja dari sisi project PHPMaker, dan bukan mengubah kode dalam file-file script di sisi Aplikasi Web.

Itu artinya, PHPMaker dapat menghemat waktu pengembangan Aplikasi Web hingga mencapai 80% dibandingkan dengan jika Anda membangun Aplikasi Web menggunakan metode manual. Alasan utamanya sangatlah sederhana. Karena PHPMaker dapat membangkitkan semua kode yang diperlukan untuk menghasilkan Aplikasi Web yang canggih dan profesional, hanya dalam hitungan beberapa menit saja.

Kode PHP, CSS, dan Javascript yang sering digunakan untuk menghasilkan fitur-fitur umum di dalam sebuah Aplikasi Web sudah ditangani oleh PHPMaker. Web Developer hanya fokus untuk mengimplementasikan business process melalui sedikit kode saja yang bisa ditambahkan melalui fitur Server Events, Client Scripts, Custom Templates, Custom Files, sampai dengan penggunaan Extensions yang dapat dibuat sendiri oleh Web Developer.

Sejak versi 10, PHPMaker sudah menggunakan CSS Framework yang bernama Twitter Bootstrap. Framework ini dapat membantu Web Developer untuk menghasilkan Aplikasi Web yang layout-nya mobile responsive design. Bahkan, sejak versi 11, PHPMaker ikut memutahirkan framework CSS ini ke versi 3. Dan terakhir, kemarin, ketika PHPMaker merilis versi 11.0.6, PHPMaker juga ikut memutahirkan lagi ke Twitter Bootstrap versi 3.3.4 (versi terakhir saat artikel ini saya tulis).

Bisakah Anda bayangkan ketika Anda dituntut untuk mengimplementasikan proses bisnis dalam sebuah Aplikasi Web, tapi di saat yang sama Anda dibebani dengan segudang pekerjaan yang sifatnya sangat teknis untuk menghasilkan fitur-fitur yang sangat sering digunakan dalam Aplikasi Web tersebut? Untuk itulah maka PHPMaker telah dibuat, dan kita harus menggunakannya.

Lagi-lagi, itu artinya kita sebagai Web Developer tidak disibukkan lagi untuk repot-repot memutahirkan sendiri framework CSS yang satu ini. Kita juga tidak perlu pusing-pusing lagi untuk mencari-cari potongan kode untuk menghasilkan fitur tertentu. Bahkan, untuk teknologi utama yang digunakan seperti PHP, sudah ditangani dengan baik dari dalam PHPMaker. Setiap ada perubahan versi PHP, maka PHPMaker akan selalu memutahirkan teknologinya ke versi yang terakhir.

Semuanya sudah ditangani dengan baik dari dalam PHPMaker. Kita sebagai Web Developer hanya fokus untuk mengimplementasikan proses bisnis sebaik dan secepat mungkin. Sangat terasa sekali memang manfaat dan keuntungan yang kita dapatkan ketika menggunakan PHPMaker sebagai teman setia dalam membangun Aplikasi Web.

Dukungan (support) yang demikian baik sampai sejauh ini memang sangatlah beralasan, jika untuk menggunakan PHPMaker secara full version, maka Web Developer harus berkorban dengan menyisihkan sebagai uangnya.

Tidak ada makan siang yang gratis, kawan! No pains, no gains!

Jadi, tunggu apa lagi? 😀