Sejak PHPMaker versi 2017, saya sudah membuat Template khusus yang seperti ini. Kemudian dilanjutkan lagi pada PHPMaker 2018, saya pun membuat Template yang sama seperti ini.
Tentu saja ada alasan yang kuat, mengapa akhirnya saya memutuskan untuk membuat dan menggunakan Template atau Layout seperti itu di Aplikasi Web yang saya bikin dengan menggunakan PHPMaker. Ada terlalu banyak alasan yang harus saya sampaikan di sini, mengapa saya mati-matian memperjuangkan bahwa saya harus dan harus dan harus bisa membuat Template tersebut.
Alasan pertama, karena saya sudah bosan melihat Template atau Layout yang sangat standar bawaan PHPMaker. Ya, sejak versi 2017, keinginan saya untuk membuat sendiri Template di atas sudah sangat kuat. Tiga bulan terakhir sebelum PHPMaker versi 2018 dirilis, sebenarnya saya sudah sangat sering mengeksplorasi di Internet mengenai bentuk, gaya, dan tampilan Layout di Aplikasi Web yang sedang nge-trend, apalagi dengan fitur-fitur pengaturan warna dan layout yang bersifat fleksibel, karena dapat diganti on-the-fly.
Alasan kedua, karena saya ingin membuat Layout Menu secara Vertical (letak Sidebar Menu di samping), atau Layout Menu secara Horizontal (letak Navbar Menu di bagian atas). Saya ingin agar kedua Layout tersebut bisa diganti dari yang satu ke yang lainnya dengan sangat mudah oleh Pengguna Akhir, tanpa harus men-generate ulang terlebih dulu semua file script dengan menggunakan PHPMaker setiap kali ingin mengganti salah satu Layout tersebut.
Alasan ketiga, karena saya ingin posisi Header, Footer, dan Sidebar yang selalu lengket di posisinya masing-masing (fixed), sehingga ketika kita mem-browse konten di bagian tengah, elemen-elemen tersebut tetap berada di posisinya. Selain itu, saya juga ingin agar elemen-elemen tadi bisa juga dibuat tidak harus selalu lengket pada posisinya (relative).
Alasan keempat, karena saya ingin warna Header, Sidebar Menu (Vertical) atau Navbar Menu (Horizontal), Footer, Main-Content, dan Background Aplikasi Web bisa diganti-ganti warna dan atau polanya. Dengan demikian, tidak ada lagi istilah bagi Pengguna Akhir yang bosan dengan warna dan tema Aplikasi Web yang hanya bisa yang itu dan itu dan itu saja. Apalagi jika hanya satu pilihan, betapa bosannya Pengguna ketika menggunakan Aplikasi Web tersebut.
Alasan kelima, karena saya ingin Sidebar menu bisa disembunyikan sebagian dan hanya menampilkan icon yang mewakili setiap item menu di dalamnya (mini-sidebar). Saya juga ingin ketika Pengguna menggeser mouse di atas Sidebar tadi, ketika status Sidebar dalam keadaan mini-sidebar, maka Sidebar akan ditampilkan kembali dalam keadaan penuh seluruhnya. Demikian juga ketika mouse tidak berada di atas Sidebar tersebut, maka statusnya akan kembali lagi kepada mini-sidebar.
Alasan keenam, karena saya ingin adanya efek Sidebar yang bisa dipilih oleh Pengguna, apakah Shrink, Push, maupun Overlay. Secara standar, pilihan yang paling sering digunakan adalah Shrink, di mana ketika Sidebar ditampilkan, maka konten utama akan tetap kelihatan, karena hanya bagian pinggir kiri dan kanan akan selalu tetap pada posisinya. Jadi, hanya bagian tengah dari konten utama saja yang akan menyesuaikan sesuai dengan lebar maksimal layar.
Alasan ketujuh, karena saya ingin Trigger untuk menampilkan atau mengakses menu, bisa dipilih apakah menggunakan metode Hover atau Click. Masing-masing metode itu tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tergantung dengan kondisi dan kebutuhan serta karakteristik Menu yang digunakan di Aplikasi Web tersebut. Intinya, bagaimana supaya kedua metode Trigger Menu tadi bisa dipilih oleh Pengguna dengan mudah dan cepat, dan sesuai dengan kebutuhan.
Alasan kedelapan, karena saya ingin ketika Pengguna sedang menampilkan halaman tertentu, maka item menu dari halaman yang sedang terbuka itu akan otomatis tersorot (highlight). Demikian juga dengan item parent menu dari item menu tersebut akan berusaha untuk ditempatkan di bagian atas dari Vertical Layout. Hal ini sangat berguna jika di Aplikasi Web tersebut memiliki banyak sub-menu, sehingga Pengguna Akhir Aplikasi Web tidak merasa kebingungan mengenai item menu dari halaman mana yang sedang dikunjungi saat itu.
Alasan kesembilan, karena saya ingin menggunakan jenis huruf yang kelihatan lebih modern, bagus, dan rapi dibandingkan dengan jenis huruf yang selama ini sering dipakai dan tidak terlihat begitu bagus, seperti Arial, Verdana, Tahoma, dan sebagainya. Dari dulu saya sudah suka melihat Google Font yang bernama Open Sans. Kelihatan lebih mudah dibaca, sekaligus juga lebih indah dilihat.
Alasan kesepuluh, karena saya ingin ketika sebuah halaman sedang dimuat oleh browser, maka ada status yang ditampilkan kepada Pengguna menyatakan bahwa halaman tersebut sedang dimuat. Jadi, jangan sampai ketika halaman sedang dimuat, tapi tidak ada status apapun yang menyatakan bahwa sistem sedang memuat halaman tadi.
Alasan kesebelas, karena saya ingin membuat Aplikasi Web yang menggunakan sistem notifikasi dan alert yang standar sesuai dengan framework CSS dan Javascript yang digunakan oleh PHPMaker akhir-akhir ini, yaitu Twitter Bootstrap. Saya ingin membuat tampilan peringatan dan kotak dialog yang lebih mudah dipahami oleh Pengguna Akhir, tanpa harus menggunakan kosmetik dan pernak pernik yang berlebihan.
Alasan keduabelas, karena saya ingin menampilkan menu Bantuan (Help Online) di setiap halaman yang dibangkitkan oleh PHPMaker dengan cara atau metode yang seefektif dan seefisien mungkin. Tidak hanya itu saja, konten dari Bantuan tersebut haruslah juga mudah dikelola.
Alasan ketigabelas, karena saya ingin menampilkan konten Terms and Conditions sesaat sebelum Pengguna Akhir ingin mendaftarkan akun di Aplikasi Web tersebut. Hal ini sering kita temui pada form Registrasi User Account di Aplikasi Web. Pengguna Akhir harus setuju dengan konten Syarat dan Ketentuan yang ditetapkan sebelum mendaftarkan akunnya.
Alasan keempatbelas, karena saya ingin menambahkan kemampuan hak akses yang bersifat dinamis (Dynamic Permission) untuk fitur Export Data di Aplikasi Web yang dihasilkan oleh PHPMaker. Seperti yang kita ketahui, PHPMaker belum menangani hal ini secara dinamis. Kita harus men-generate ulang semua file script dari PHPMaker setiap kali kita ingin memberikan hak akses statis untuk tabel atau halaman tertentu. Dengan adanya fitur hak akses dinamis tadi, maka pengaturan bisa dilakukan secara dinamis oleh user Admin dari sisi Aplikasi Web.
Alasan kelimabelas, karena saya ingin menampilkan hitungan mundur (Count Down) di bagian bawah Aplikasi Web, sehingga Pengguna Akhir dapat mengetahui berapa detik lagi session-nya akan berakhir. Dengan adanya fitur ini, maka tidak ada lagi alasan Pengguna Akhir tidak mengetahui berapa lama session yang dia gunakan akan berakhir jika tidak melakukan aktivitas apapun setelah berhasil login.
Alasan keenambelas, karena saya ingin menambahkan kemampuan pada Aplikasi Web untuk mengingat status terakhir dari Panel Pencarian di halaman List yang dibangkitkan oleh PHPMaker. Ketika Pengguna Akhir Aplikasi Web membuka atau menutup Panel Pencarian, maka status terakhir tadi akan selalu diingat, sehingga ketika halaman List tersebut diakses kembali, maka status terakhir dari Panel Pencarian tadi yang akan digunakan.
Alasan ketujuhbelas, karena saya ingin Pengguna Akhir Aplikasi Web dapat mengubah pengaturan yang terkait dengan tema dan Layout, seperti warna Header, warna Footer, warna Sidebar Menu, warna Navbar Menu, warna background dari konten utama, pola dari background Aplikasi Web, warna background dari item menu yang sedang diakses, Theme Vertical Layout, Navigation View, Sidebar Effect, Menu Trigger, Default Vertical Menu, Border Style, Theme Style, sampai kepada kemampuan untuk kembali kepada default setting dari theme yang digunakan.
Alasan kedelapanbelas, karena saya ingin ketika halaman List yang dihasilkan oleh PHPMaker tidak mengandung satu record pun di sana, maka ditampilkan tabel kosong dengan tujuan supaya Pengguna tetap mengetahui bahwa data saat itu tidak terdapat di dalam tabel kosong tersebut. Selain itu, dengan ditampilkannya tabel kosong jika tidak terdapat data di halaman List, maka Pengguna Akhir Aplikasi Web tetap dapat melihat kolom-kolom apa saja yang terdapat di dalam tabel tadi.
Alasan kesembilanbelas, karena saya ingin menampilkan nomor urut record di halaman yang menampilkan data hasil export, seperti misalnya di file Excel, HTML, termasuk export data ke mode Printer Friendly.
Alasan keduapuluh, karena saya ingin di halaman export data dengan mode Printer Friendly, tidak menyertakan warna dan format HTML lainnya. Yang ada cukup warna hitam, putih, dan cetakan tebal di bagian judul kolom tabel.
Semua alasan itulah yang semakin membuat saya harus bisa mengimplementasikan Template dan Layout tadi. Belum ada satupun Template PHPMaker yang bisa membungkus semua itu sehingga dapat digunakan di project PHPMaker.
Akhirnya, semua impian itu sekarang bisa menjadi nyata. Ya, semua keinginan itu akhirnya terwujud sudah… My Wish Came True… setelah saya berhasil membuat dan menggunakan Template dan Layout tersebut di Aplikasi Web yang saya bikin sejak PHPMaker 2017 sampai 2018.
Bagaimana dengan Anda? Masih menggunakan Template standar PHPMaker 2018 yang sangat serba tanggung itu? Keputusan akhir lagi-lagi berada di tangan Anda.
Putri Nainggolan mengatakan
Pindah ke phprunner aja bang. Phprunner versi 9.8 enterprise itu keten banget. Saya baru 3 bulan pake sih. Kekuranganya cuma itu: harganya mahal bingitz.
Masino Sinaga mengatakan
Gak ah, malas. Tampilan aplikasi web yang dihasilkan oleh PHPRunner jadul banget, gak semangat pun aku melihatnya, apalagi waktu nyobain demonya. Sudah jadul, eh harganya mahal lagi. Udah gitu kan, interface aplikasi PHPRunner-nya juga tidak terlalu bagus. Jadul juga lagi. Lengkaplah sudah penderitaannya, hahaha… 😀
Yang lucunya lagi, si pembuat PHPRunner pernah japri aku via email, dia kasih free software-nya ke aku, dengan catatan aku nulis artikel review produknya. Meskipun dikasih gratis gitu, tetap aja aku gak suka sama PHPRunner, karena semua alasan tadi.
Masih jauh lebih kerenlah PHPMaker, apalagi yang versi terakhir ini. Sudah fitur-fiturnya semakin powerful dan masih tetap fleksibel seperti biasanya, harganya jauh lebih murah lagi dibandingkan PHPRunner.
PHPMaker selalu update dengan Twitter Bootstrap versi stabil, apalagi ini sudah Bootstrap 4 versi Beta, mungkin begitu keluar Bootstrap versi stabilnya, PHPMaker pasti akan pakai Bootstrap 4. Pokoknya gak bisa pindah lagi dah dari PHPMaker.
Udah gitu kan, bermain-main dengan template dan extension PHPMaker juga lebih mudah dan menyenangkan. Sampai sekarang masih belum ada yang menandingi PHPMaker.
Putri Nainggolan mengatakan
Phprunner yang sekarang sudah full pake sudah pake bootstrap bang. Bedanya kalo phpmaker pake admin LTE, kalo phprunner pake tempate bootstrap dari bootswatch.com (ada 17 template kalo ga salah). Kalo mau pake template jadul masih disediakan.
Fitur yg paling terakhir ditambah kemarin itu, bisa pake two factor authentication buat login. Jadi setelah login username dan password, bisa harus masukin token yg dikirim via sms.
Masino Sinaga mengatakan
Nah, dari situ saja aku sudah bisa menilai si PHPRunner ini tidak serius mensinkronkan demonya dengan status update terakhirnya yang menggunakan Bootstrap itu. Buktinya, tampilan web demonya masih jadul, seperti tidak ada perubahan dari dulu sampai sekarang.
Mengenai two factor authentication, di PHPMaker itu bisa dengan mudah diimplementasikan melalui fitur Server Events. Ada beberapa event yang disediakan, tergantung kebutuhan.
Tidak itu saja. Bahkan PHPMaker juga sudah menyediakan fitur authentication via Windows atau LDAP, juga bisa lewat Google ID dan Facebook account. Metode hash Password-nya juga semakin ditingkatkan supaya lebih secure, jadi tidak sekedar menggunakan MD5 saja.
Hasan mengatakan
Selamat sore pak masino, perkenalkan nama saya hasan.
Beberapa hari yang lalu saya membaca artikel2 yang bapak buat dan saya sangat tertarik dengan phpmaker yang ada di artikel saya.
Jika berkenan apakah saya minta tolong diinfokan harga dan benefit yang saya dapatkan apabila membeli phpmaker.
Terima kasih
Masino Sinaga mengatakan
Selamat siang Hasan. Wah, terlalu banyak jika harus saya sebutkan satu per satu benefit apa saja yang Anda dapatkan jika membeli PHPMaker. Yang jelas, saya hanya bisa bilang, Anda tidak akan menyesal deh, setelah mencoba sendiri fitur-fitur di dalamnya.
Kalau memang Anda sudah membaca-baca artikel yang saya tulis, seharusnya pertanyaan Anda tadi tidak perlu ditanyakan lagi, hehehe… hohoho… hihihi… 😛
Masino Sinaga mengatakan
Sedangkan untuk harganya, bisa langsung Anda cek dari link ini: Harga PHPMaker.
zainal mengatakan
Salam kenal pak masino, saya zainal mau bertanya terkait template masino php maker 2018, apakah kalau saya beli ada panduan step by step cara penggunaan untuk buat aplikasi dari pak masino trkait pnggunaan template masino 2018? terimakasih…
Masino Sinaga mengatakan
Step by step-nya bisa dicek dari demo project-nya. Intinya, Anda bisa menggunakan demo project sebagai acuan untuk menggunakan template dan setting yang disarankan.
Aril mengatakan
Salam pak.. apakah phpmaker 2018 sudah pakai boostrap 4 pak? Kan skrg udah nggk versi beta lagi ..mksh
Masino Sinaga mengatakan
PHPMaker 2018 masih pakai Bootstrap 3. PHPMaker 2019 sudah menggunakan Bootstrap 4.
M Taufiq Akbar mengatakan
Salam Pak Masino
Apakah bisa saya request custom web pada bapak, untuk keperluan booking, retail, dan accounting. Jika bisa boleh minta kontaknya di email untuk pembahasan lebih lanjut
email : m.taufiq.akbar01@gmail.com
Terima kasih.