Hampir semua Web Developer yang saya jumpai kurang atau bahkan tidak menghayati sama sekali fungsi dan pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka bangga menyebut dirinya sebagai Web Developer, tapi sayangnya mereka tidak tahu apa yang seharusnya mereka lakukan ketika mengalami kesulitan. Mereka langsung menyerah begitu saja. Kalaupun mereka sudah berusaha, mereka akan buru-buru menyerah jika tidak langsung bisa menemukan solusi terhadap permasalahan mereka.
Sekali lagi, saya tidak bilang semua Web Developer seperti itu. Hanya sebagian besar saja. Perhatikan kata yang bercetakan tebal tadi. Tentu ada alasan mengapa saya mengatakan demikian. Salah satunya karena mereka tidak mau berinisiatif menelusuri kode atau script yang terkait dengan suatu fungsi atau fitur di sebuah Aplikasi Web. Seolah mereka kurang cerdik ketika bekerja. Padahal, kalau mau bersabar saja sedikit, tidak ada masalah di dunia yang tidak bisa dipecahkan atau dicarikan solusinya.
Kalau saja selama ini mereka bisa meng-analog-kan diri mereka dengan Detektif seperti yang diceritakan di film-film action itu, saya yakin mereka pasti bisa memecahkan permasalahan yang mereka hadapi. Entah itu dalam menelusuri bug atau fungsi yang tidak berjalan di dalam Aplikasi Web yang dia bangun, maupun dalam menulis kode untuk menambahkan atau mengubah suatu fungsi atau fitur ke dalam Aplikasi Web-nya.
Yang namanya Web Developer pasti tidak akan pernah lepas hidupnya dengan kode atau script. Entah itu kode yang dia tulis sendiri, ataupun yang dihasilkan dari penggunaan suatu tools tertentu seperti PHPMaker. Jadi, kalau ada Web Developer yang ingin menghindari tangannya untuk mengutak-atik kode atau script, maka sejak sekarang sebaiknya dia berhenti saja menjadi Web Developer, dan segera cepat-cepat beralih profesi saja! Mengapa? Karena kalau tidak, maka dia akan membuang-buang waktu saja, sekaligus bisa menyusahkan hidupnya sendiri dan juga hidup orang lain!
Kembali ke soal Detektif, kenapa saya mengatakan bahwa Web Developer itu sama dengan Detektif? Sederhana saja alasannya. Kalau Anda pernah menonton film-film yang menceritakan tentang aksi seorang Detektif, maka sangat terlihat jelas bagaimana si Detektif dituntut harus bisa memecahkan suatu kasus. Sang Detektif akan selalu berusaha mengaitkan antara hal yang satu dengan hal lainnya. Semuanya tentu akan dimulai dari hal yang paling sederhana dulu. Mulai dari hal yang secara langsung dilihat dan/atau dirasakannya sendiri.
Dari hal yang paling sederhana tadi, maka Sang Detektif akan secara bertahap terus mencari hal-hal yang terkait, baik yang berada di belakang layar, maupun hal-hal yang mungkin akan terjadi berdasarkan hal diketahuinya. Kadang-kadang, dia juga harus berimajinasi dengan membayangkan setiap kemungkinan yang sering kali belum pernah dia perkirakan, maupun yang dipikirkan oleh orang lain.
Demikianlah seterusnya, dia harus bisa mengaitkan hal yang satu dengan hal lainnya. Kalau memang dia harus menghubungi orang-orang yang terkait dengan hal yang sudah diketahuinya itu, maka itu pun akan dia lakukan. Sekalipun dia harus pergi ke negara lain, maka itu sudah bagian dari tugasnya. Intinya, Sang Detektif harus memiliki inisiatif yang kuat dalam dirinya untuk bertindak dalam memecahkan kasus yang sedang dia tangani.
Sama halnya dengan Web Developer. Ketika Web Developer mengalami masalah di dalam Aplikasi Web yang dia bangun, maka dia harus segara mencari solusinya. Masalah yang dihadapi Web Developer biasanya adalah bugs dan penambahan atau perubahan fitur. Sang Web Developer harus berinisiatif sendiri mencari solusinya dengan melacak ke sumber-sumber kode terkait. Kalau tadi sang Detektif harus pergi ke luar negeri, maka sang Web Developer pun harus mencarinya sampai ke luar negeri. Untungnya, sang Web Developer bisa cukup dengan mencarinya lewat Google.
Web Developer juga harus mampu mengaitkan antara bagian kode yang satu dengan bagian kode yang lain, baik di dalam file script yang sama, ataupun di file yang berbeda. Baik di dalam satu direktori yang sama, maupun di dalam direktori yang berbeda. Sering kali sang Web Developer harus memiliki insting untuk mencari satu frase kata berupa function atau method di file yang lain. Persis seperti sang Detektif tadi, dari frase kode yang diketahuinya, maka itu bisa dikembangkan sampai kepada file-file terkait lainnya.
Apalagi jika Aplikasi Web yang dia bangun menggunakan OOP (Object Oriented Programming) yang tidak akan pernah lepas dari pemakaian Class atau Object yang merupakan instansiasi dari suatu Class. Akan ada kode yang dia harus tulis berdasarkan class yang berada di file lain. Dia harus memahami bagaimana karakteristik sebuah class. Sang Web Developer pun harus mempu melihat keterkaitan antara class yang satu dengan class yang lain. Bahkan, ada kalanya dia harus membuat class baru berdasarkan class yang sudah ada.
Jadi, Anda sebagai Web Developer boleh berbangga diri (sedikit saja, jangan banyak-banyak karena nanti bisa jadi sombong) jika sebenarnya yang Anda kerjakan itu persis seperti yang dikerjakan oleh sang Detektif tadi. 🙂
[…] ingat dengan artikel saya berjudul Web Developer Itu sama dengan Detektif? Sekedar mengingatkan kembali, bahwa untuk mengetahui kode mana saja yang saling terkait di […]