Pernahkah Anda mengamati dalam sebuah bangunan atau lebih tepatnya pada sebuah ruangan terpasang kamera di sudut atas? Kamera tersebut berfungsi untuk mengawasi sekaligus merekam aktivitas dan gerak-gerik orang-orang yang berada dan melintasi (yang masuk dan keluar) ruangan tersebut? Ya, kamera seperti itu terkenal dengan istilah CCTV (Closed Circuit Television). CCTV akan merekam setiap kejadian yang terjadi di ruangan tadi. Tentu saja yang dapat direkam adalah visualisasi yang hanya terjangkau oleh kamera. CCTV seperti itu biasanya sangat terasa manfaatnya ketika misalnya di ruangan tersebut terjadi tindak kejahatan atau aktivitas tertentu lainnya yang perlu dibuktikan kebenarannya. Pemilik bangunan atau CCTV bisa memutar ulang rekaman kejadian yang terjadi pada tanggal dan waktu tertentu. Bisa disimpulkan bahwa CCTV merupakan fasilitas keamanan di suatu bangunan yang saat ini sudah merupakan kebutuhan.
Hal yang sama tadi sebenarnya perlu juga diterapkan di dalam sebuah aplikasi berbasis web. Jika di dunia nyata hal ini terkenal dengan CCTV, maka di aplikasi berbasis web pun dikenal dengan istilah Audit Trail. Sama seperti CCTV, maka Audit Trail pun bermanfaat untuk memonitor sekaligus merekam aktivitas Pengguna. Misalnya, jika sebuah record di suatu tabel dihapus, maka Audit Trail akan merekam mengenai data yang dihapus, kapan (tanggal dan jam berapa) dihapus, dan oleh Pengguna mana yang menghapusnya. Demikian pula dengan data yang diubah, maka Audit Trail akan merekam data awal yang diubah, data akhir hasil perubahan, tanggal dan jam berapa diubah, dan siapa yang melakukan perubahan.
Ada hal menarik yang bisa kita analogkan sama antara CCTV dan Audit Trail selain yang sudah diuraikan di atas. CCTV dan Audit Trail sama-sama menyimpan data dalam kapasitas yang relatif besar dalam waktu singkat. Bayangkanlah bahwa visualisasi yang ditangkap oleh kamera di CCTV akan direkam ke dalam media penyimpanan seperti hardisk, kaset, atau CD. Demikian halnya juga dengan data Audit Trail. Bayangkan juga jika Audit Trail di aplikasi web yang Anda buat harus memonitor seluruh aktivitas Pengguna, mulai dari aktivitas Login, Logout, Tambah, Ubah, Hapus record di semua menu atau tabel. Apalagi jika jumlah Penggunanya sudah semakin banyak. Betapa besarnya data yang harus disimpan. Media penyimpanan data Audit Trail biasanya menggunakan sebuah tabel di database yang digunakan oleh aplikasi web tersebut. Ada juga data Audit Trail yang disimpan langsung ke dalam file text/log berekstensi .txt.
Aplikasi web yang baik harus mampu menyediakan fitur untuk mengekspor data Audit Trail ke media lain. Tujuannya supaya tabel atau media yang menyimpan data Audit Trail tidak terus dibebani dengan jumlah record yang pertumbuhannya sangat besar dalam waktu relatif cepat. Mungkin Anda bertanya, mengapa data Audit Trail perlu (harus) diekspor? Jawabannya sama halnya dengan CCTV. Data visualisasi hasil rekaman biasanya disimpan dengan cara memindahkannya ke media lain seperti CD atau kaset, supaya visualisasi saat ini yang sedang terekam tetap muat tersimpan. Tujuan lainnya, agar jika suatu saat data tersebut dibutuhkan, maka dapat diputar ulang kembali melalui media penyimpanan tadi. Demikian juga halnya dengan Audit Trail. Data tersebut perlu diekspor ke media lain. Jika data ini dibutuhkan lagi untuk melacak kecurangan yang misalnya dilakukan oleh Pengguna, maka data tersebut dapat diimpor kembali ke tabel tadi untuk ditampilkan kembali oleh Pengguna yang memiliki level Admin.
Sebagai Web Developer, Anda perlu menyediakan fitur Audit Trail ini di aplikasi web yang Anda bangun. Audit Trail sudah jelas sangat berguna bagi Admin untuk memantau setiap aktivitas Pengguna di dalam aplikasi. Admin dapat mengamati kecendrungan aktivitas Pengguna yang seperti apa saja yang paling sering terjadi di aplikasi web tersebut. Selain untuk mengamati aktivitas penambahan, perubahan, atau penghapusan data, Audit Trail juga akan merekam usaha-usaha Pengguna yang mencoba login ke aplikasi. Audit Trail juga akan merekam kapan seorang Pengguna terakhir login dan logout dari aplikasi. Dari data ini, maka Admin seharusnya dapat melakukan analisis aktivitas Pengguna, bahkan sampai menghasilkan informasi dalam bentuk statistik (jika dibutuhkan).
Nah, sudahkah di aplikasi web yang Anda kembangkan menyediakan fitur Audit Trail? 🙂
wah dapat ilmu baru lagi ni…
terimakasih ilmunya mas, sangat membantu
Pak Masino Sinaga,
Jika OPTION Audit Trail sudah diaktifkan dan GENERATE…hasilnya tersimpan dimana dan bagaimana menampilkannya ?
Terima kasih
Tergantung kemana Anda ingin menyimpan data audit trail tersebut. Bisa ke database, ATAU… bisa ke file log. Lihat pengaturannya dari bagian PHP -> General Options -> Audit Trail pada project PHPMaker Anda.