Masino Sinaga

Web Development, PHPMaker, & PHP Report Maker

Anda di sini: Beranda / PHPMaker / Dua Cara Menerapkan Dynamic Selection List di Aplikasi Web dari PHPMaker
Kapan Sebaiknya Menggunakan AJAX untuk Dynamic Selection List di PHPMaker
Hal-hal Penting Seputar Dynamic Selection List di Aplikasi Web dari PHPMaker

Dua Cara Menerapkan Dynamic Selection List di Aplikasi Web dari PHPMaker

Desember 5, 2014 oleh Masino Sinaga 2 Komentar

Di artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai hal-hal penting apa saja yang perlu diperhatikan sebelum Anda menerapkan Dynamic Selection List di Aplikasi Web yang dibuat dengan PHPMaker. Sekedar untuk mengingatkan kembali, dari artikel tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa PHPMaker tidak membatasi level kedalaman Combobox yang saling terkait, asalkan Anda harus mengikuti struktur Table Lookup, di mana di setiap Table Lookup wajib menyertakan semua Field Parent atau induk.

Karena kita sudah menyertakan semua Field induk di Table Lookup, maka kita cukup mendefinisikan field Parent dan field Filter dari bagian Parent/Filter #1 yang terdapat di panel Lookup Table. Ditambah lagi dengan uniknya Kode utama di setiap Table Lookup, maka itu artinya, Anda tidak perlu menggunakan Parent/Filter #2, #3, dan #4. Cukup hanya yang #1 saja. Di sinilah esensi dari tidak terbatasnya level kedalaman Combobox yang saling terkait tadi.

Mungkin Anda bertanya, kapan saatnya menggunakan field Parent dan field Filter di bagian Parent/Filter #2, #3, dan/atau #4? Jawabannya: tergantung kebutuhan! Parent/Filter #1 dan #2 digunakan jika Anda membutuhkan penyaringan Record dari Table Lookup berdasarkan 2 field. Sedangkan #1, #2, dan #3 digunakan jika Anda membutuhkan penyaringan Record dari Table Lookup berdasarkan 3 field sekaligus, dan seterusnya sampai kepada berdasarkan 4 field sekaligus. Artinya, PHPMaker sudah memberikan kesempatan kepada Web Developer untuk memfilter Record di Table Lookup maksimal sampai berdasarkan 4 field sekaligus.

Jika level kedalaman Dynamic Selection List yang Anda terapkan tidak terbatas, maka Anda harus merancang struktur data dan Kode di setiap Table Lookup menggunakan Kode yang menyertakan komponen Kode dari field Parent atau induknya. Contoh konkrit mengenai hal ini dapat Anda lihat dari case penggunaan Data Kode Wilayah Indonesia yang dikeluarkan oleh Depdagri (bukan oleh BPS). Seperti yang Anda ketahui, Kode Wilayah yang dikeluarkan oleh BPS berbeda dengan format Kode Wilayah yang dikeluarkan oleh Depdagri. Jadi, dalam hal ini ada dua cara.

Cara Pertama, kita menggunakan case Kode Wilayah yang dikeluarkan oleh BPS masing-masing field Kode dipisah dan tidak menyertakan komponen Kode field Parent atau induknya. Contoh, untuk field Propinsi hanya 2 karakter, field Kabupaten 2 karakter, field Kecamatan 3 karakter, dan field Kelurahan 3 karakter.

Itu artinya, di Cara Pertama ini untuk mendapatkan data Kelurahan, maka Anda harus menyaring atau mem-filter berdasarkan 3 field sekaligus, yaitu field Kode Propinsi, Kabupaten, dan Kecamatannya. Mengapa? Karena dalam hal ini pasti ada beberapa record Kelurahan yang berada di Kode Kabupaten yang sama. Untuk mengambil sebuah record Kelurahan yang unik, maka Anda wajib memfilter berdasarkan 3 Field Parent-nya tadi.

Sekarang cara yang Kedua, mari kita menggunakan Kode Wilayah yang dikeluarkan oleh Depdagri. Seperti yang kita ketahui, Pengkodean sudah menyertakan komponen Kode field Parent atau induknya. Contoh, untuk field Propinsi hanya 2 karakter, field Kabupaten 5 karakter (sudah termasuk komponen Propinsi), field Kecamatan 8 karakter (sudah termasuk komponen Propinsi dan Kabupaten/Kota), dan field Kelurahan 13 karakter (sudah termasuk dengan komponen Propinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecamatan).

Semua Kode di cara yang Kedua ini sudah menyertakan karakter pemisah berupa titik, sehingga Kode lebih mudah dibaca. Nah, karena di setiap Field Kode sudah bersifat unik dan menyertakan komponen Kode Induk-nya, maka Anda hanya cukup menyaring atau mem-filter berdasarkan satu Field saja. Itulah kenapa kita cukup menggunakan Parent/Filter #1 saja.

Kesimpulan dari artikel ini, Anda harus merencanakan dengan matang format Kode yang akan digunakan di Table yang berperan sebagai data Lookup di Aplikasi Web yang akan Anda bangun dengan PHPMaker, kalau Anda ingin mengoptimalkan fitur Dynamic Selection List tadi.

Jika Anda memiliki level kedalaman Dynamic Selection List yang tidak terbatas, maka disarankan agar Anda mengikuti pola pengkodean seperti yang ditetapkan oleh Depdagri. Sedangkan jika level kedalamannya maksimal sampai 4 atau kurang dari 4, maka Anda boleh menggunakan pola pengkodean seperti yang digunakan oleh BPS.

Ditempatkan di bawah: PHPMaker Ditag dengan:Dynamic Selection List, Lookup Field, PHPMaker Indonesia, Tutorial PHPMaker

Masino Sinaga

Web Developer pengguna PHPMaker untuk membangun Aplikasi Web sejak tahun 2004. Sampai sekarang masih aktif dan rajin membagikan pengalamannya menggunakan PHPMaker melalui situs masinosinaga.com dan ilovephpmaker.com.

Kapan Sebaiknya Menggunakan AJAX untuk Dynamic Selection List di PHPMaker
Hal-hal Penting Seputar Dynamic Selection List di Aplikasi Web dari PHPMaker

Comments

  1. ameisfine mengatakan

    November 10, 2017 pada 4:32 pm

    Saya menerapkan dynamic selection ini di Grid Add, dan ternyata di grid pertama berjalan normal, tapi ketika sy tambah grid kedua dan seterusnya, dynamic selection tidak berfungsi, menampilkan blank result, bahkan dia akan berefek juga ke grid yang pertama jadi blank result juga.

    APakah ada tips n trik mengatasi masalah ini pak Masino?

    Balas
    • Masino Sinaga mengatakan

      November 13, 2017 pada 12:46 pm

      Tolong jangan tanyakan lagi di sini kalau Anda sudah menanyakannya di forum diskusi PHPMaker.

      Balas

Tinggalkan Balasan ke ameisfine Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Pos-pos Terbaru

  • Server Event Page_Render dan Page_Rendering di PHPMaker, Apa Sih Bedanya?
  • Begini Mudahnya Mengubah Judul Browser Secara Dinamis di PHPMaker 2021
  • Solusi Supaya PreviewRow dan PreviewOverlay Bisa Sama-Sama Berfungsi di PHPMaker 2021
  • Jangan Pernah Lagi Mencampur Kode PHP di Client Script atau Startup Script pada PHPMaker 2021
  • Seperti Ini Mudahnya Menyembunyikan Data Label di Chart dari PHPMaker 2021

Menu

  • Siapa Saya?
  • Web Development
  • PHPMaker
  • Umum
  • Syarat dan Ketentuan
  • Sitemap (Peta Situs)
  • Komentar

Komentar Terbaru

  • Masino Sinaga pada Setting Import Data Berikut Wajib Anda Ketahui Bedanya di PHPMaker 2021
  • Masino Sinaga pada Jangan Pernah Lagi Mencampur Kode PHP di Client Script atau Startup Script pada PHPMaker 2021
  • Masino Sinaga pada Mudahnya Menambahkan Global Function untuk Auto-Update Field di PHPMaker
  • Abu Syifa pada Setting Import Data Berikut Wajib Anda Ketahui Bedanya di PHPMaker 2021
  • Abu Syifa pada Jangan Pernah Lagi Mencampur Kode PHP di Client Script atau Startup Script pada PHPMaker 2021

Situs Terkait

  1. I Love PHPMaker
  2. Situs Resmi PHPMaker
  3. Forum Diskusi PHPMaker
  4. PHPMaker di IlmuKomputer.com
  5. PHPMaker Learning

Baru di PHPMaker?

Baca ini terlebih dulu ...

  1. Ayo Menjadi Web Developer yang Cerdas!
  2. PHPMaker: PHP Code Generator + PHP Framework
  3. Pertanyaan-Pertanyaan yang Paling Sering Diajukan Seputar PHPMaker
  4. Tips buat Anda Pemula yang Baru Mengenal dan Menggunakan PHPMaker
  5. Bacalah Help, Bacalah Help, dan Bacalah Help di PHPMaker!

(c) Masino Sinaga 2009 - 2019 | WordPress | Catat masuk | Kembali ke atas